Laman

Rabu, 25 Januari 2017

Sehari dengan Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd

Pada hari Ahad tanggal 15 Januari 2017 SMP Negeri 4 Wanayasa mengadakan perpisahan dengan kepala sekolah lama, Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd. Perpisahan ini diikuti oleh bapak ibu guru dan karyawan beserta keluarga. Perpisahan dilaksanakan di rumah Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd. Namun sebelum dilaksanakan acara inti, yaitu perpisahan dengan Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd kita wisata dulu ke Baturraden purwokerto.

Foto bersam di Batturaden Purwokerto
 
Berangkat bersama-sama dalam satu bis dari SMP negri 4 Wanayasa pada pukul 08.00 WIB dan sampai di Baturraden Purwokerto pada pukul 11.00 WIB.  Sebenarnya Batuuraden itu tempat wisata yang asik, namun tidak lama rombongan sampai di sana Batuuraden di guyur hujan yang cukup lebat sehingga bagi bapak ibu yang bersama anak kecil langsung mencari tempat berteduh dan sebagian lainnya bapak ibu yang tidak membawa anak kecil bisa terus melanjutkan menikmati indahnya Baturraden Purwokerto.

Sekitar pukul 17.00 WIB kammi meninggalkan Purwokerto untuk menuju ke rumah Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd di Perum Gemuruh Indah Banjarnegara.  Alhamdulillah sampai di rumah Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd bertepatan dengan adzan Magrib.  Setelah kami melakukan sholat magrib diadakan perpisahan dengan Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd.



















Sehari bersama Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd sekeluarga sungguh sangat bermakna dan berkesan. Keakraban diantara bapak ibu sekelurga semakin terasa karena disini kita bisa saling berkomunikasi, ngobrol asik satu sama lain.

Kemudian sekitar pukul 20.00 WIB kami pulang menuju ke Wanayasa. Rombongan sampai di Wanayasa pada pukul 22.00 selanjutnya pulang ke rumah masing-masing.

Semoga walupun sekarang Ibu Neti Rochmah Eruwati sudah menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 3 Punggelan namun silaturami dengan keluarga besar SMP Negeri 4 Wanayasan tetap terjaga.

Sukses dan semangat untuk ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd Sekeluarga.
BACA SELENGKAPNYA - Sehari dengan Ibu Neti Rochmah Eruwati, S.Pd

Selasa, 24 Januari 2017

Ada apa dengan pertanian SMP Negeri 4 Wanayasa

SMP Negeri 4 Wanayasa mempunyai pekarangan yang cukup luas yang berada di depan, di samping dan belakang sekolah. Hal ini dimanfaatkan untuk pertanian yang dikelola oleh siswa yang dibagi menjadi beberapa kebun sehingga satu kelas bertanggungjawab mengelola satu kebun. Tanaman yang ditanam pun bermacam-macam sesuai kesepakatan kelas masing-masing. 

Sebagian besar siswa SMP Negeri 4 Wanayasa adalah bersal dari keluarga petani sehingga dalam hal pertanian para siswa sudah tidak asing lagi. Namun demikian pertanian di SMP Negeri 4 Wanayasa sangat bermanfaat karena masing-masing siswa dapat bertukar pengalaman seputar pertanian. 

Pupuk yang dipakai untuk memupuk tanaman adalah pupuk organik yang diproduksi masing-masing kelas. Diharapkan dengan penggunaan pupuk organik ini akan bisa dirasakan manfaatnya dan selanjutnya dapat diterapkan di kebun ornag tuanya. 

Berikut ini adalah macam-macam tanaman yang terdapat di kebun SMP Negeri 4 Wanayasa, yaitu

Tanaman Kopi

Tanaman Muncang

Tanaman Wortel

Tanaman Jagung
 

Tanaman Buncis

Tanaman Singkong

Tanaman Kobis
 
 


BACA SELENGKAPNYA - Ada apa dengan pertanian SMP Negeri 4 Wanayasa

Bank Sampah SMP Negri 4 Wanayasa


Siswa sedang setor sampah yang mempunyai nilai jual
Salah satu masalah yang sulit dipecahkan di sekolah-sekolah adalah sampah. Namun demikian sesulit apapun apabila seluruh keluraga besar di suatu sekolah sudah sadar tentang kesehatan lingkungan sekolah maka Insya Allah akan bisa teratasi.  Hal demikian telah dibutikan di SMP Negeri 4 Wanayasa. Sekarang tidak ada lagi sampah yang menggunung di SMP Negeri 4 Wanayasa. Hal ini karena seluruh keluarga besar SMP Negeri 4 Wnanyasa sudah sadar terhadap kesehatan lingkungan sekolah. 

Sampah yang dihasilkan setiap harinya cukup banyak. Sebagian besar sampah berasal dari kantin sekolah. Sebenarnya pihak sekolah sudah menyampaikan kepada pengelola kantin agar disediakan tong sampah namun, ketika dulu hanya disediakan tong sampah masih saja banyak siswa yang belum sadar untuk membuan sampah di tong sampah. Oleh karena itu SMP Negeri 4 Wanayasa mencoba untuk mencari cara yang lebih efektif untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara diadakannya bank sampah.

Adapun teknis operasional bank sampah, yaitu bahwa setiap siswa yang mempunyai sampah maka harus mengumpulkan di tong sampah yang ada di kelas masing-masing. Jika sampah itu merupakan sampah organik maka sampah dibuang di tong sampah berwarna hijau khusus untuk sampah organik, jika sampah itu merupakan sampah plasitik yang bisa di jual maka sampah itu harus dibuang di tong sampah kuning khusus sampah yang bisa dijual, sedangkan untuk sampah-sampah yang tidak bisa dijual dibuang tong sampah berwarna merah khusus untuk sampah yang akan di bakar.

Selanjutnya setelah jam terakhir selesai maka semua kelas menyerahkan sampah-sampah itu kepada petugas, yaitu petugas sampah organik, sampah yang mempunyai nilai jual dan sampah yang akan di bakar. Sampah organik diletakan di gudang yang selanjutnya akan dibuat kompos untuk memupuk tamanan di pekarangan sekolah, sampah yang mempunyai nilai jual dikumpulkan kepada petugas untuk dikumpulkan di gudang, selanjutnya per bulan sekali akan dijual oleh pedagang rongsok lalu uangnya untuk kas masing-masing kelas. Sedangkan sampah yang tidak mempunyia nilai jual maka sampah tersebut langsung di bakar di tempat pembakaran sampah.
BACA SELENGKAPNYA - Bank Sampah SMP Negri 4 Wanayasa

SERIPATSA AJE Antar Jemput Siswa SMP Negeri 4 Wanayasa

Dalan rangka meningkatkan mutu pendidikan SMP Negeri 4 Wanayasa senantiasa meningkatkan pelayanan sekolah. Pelayanan tersebut bukan hanya pelayanan ketika siswa berada di sekolah tetapi juga pelayanan pada siswa berada di luar sekolah, yaitu berupa program SERIPATSA AJE yang merupakan pelayanan kepada siswa berupa armada antar jemput yang siap mengantar siswa ketika berangkat sekolah dan menjemput siswa ketika pulang sekolah.

SERIPATSA AJE menjadi salah satu solusi dalam mengtasi masalah ketika siswa berangkat dan pulang sekolah karena sebagian besar rumah siswa SMP Negeri 4 Wanayasa tidak di lalui oleh angkutan umum. Dulu sebelum ada SERIPATSA AJE para siswa kesulitan untuk berangkat dan pulang sekolah. Alhamdulillah setelah ada SERIPATSA AJE ketika siswa mau berangkat sekolah mereka tinggal nunggu di depan rumah menunggu SERIPATSA AJE datang. Begitu pula ketika para siswa mau pulang sekolah SERIPATSA AJE sudah siap menunggu di depan sekolah untuk mengantar para siswa pulang ke rumah.

SERIPATSA AJE terdiri dari 4 (empat) armada, yaitu
  1. Armada I siap antar jemput siswa yang rumahnya di sekitar desa Grogol Lor, Tembok Wetan, Tembok Kulon, dan Bandingan
  2. Armada II siap antar jemput siswa yang rumahnya di sekitar desa Grogol Kidul, Penanggungan, Kasimpar, Plegoksayem, dan Jatilawang
  3. Armada III siap antar jemput siswa yang rumahnya di sekitar desa Wotgalar, Karangmalang, Wadaspuih dan Gumelem
  4. Armada IV siap antar jemput siswa yang rumahnya di sekitar desa Pringgondani, Kebodudu, Piasa, Wanantara, Cantelan dan Cawikan
Adapun biaya SERIPATSA AJE baik siswa yang rumahnya jauh ataupun dekat dari sekolah adalah besarnya sama, yaitu Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Tetapi bagi siswa yang tidak mampu tidak dikenakan biaya alias GRATIS.
BACA SELENGKAPNYA - SERIPATSA AJE Antar Jemput Siswa SMP Negeri 4 Wanayasa