Laman

Selasa, 24 Januari 2017

Bank Sampah SMP Negri 4 Wanayasa


Siswa sedang setor sampah yang mempunyai nilai jual
Salah satu masalah yang sulit dipecahkan di sekolah-sekolah adalah sampah. Namun demikian sesulit apapun apabila seluruh keluraga besar di suatu sekolah sudah sadar tentang kesehatan lingkungan sekolah maka Insya Allah akan bisa teratasi.  Hal demikian telah dibutikan di SMP Negeri 4 Wanayasa. Sekarang tidak ada lagi sampah yang menggunung di SMP Negeri 4 Wanayasa. Hal ini karena seluruh keluarga besar SMP Negeri 4 Wnanyasa sudah sadar terhadap kesehatan lingkungan sekolah. 

Sampah yang dihasilkan setiap harinya cukup banyak. Sebagian besar sampah berasal dari kantin sekolah. Sebenarnya pihak sekolah sudah menyampaikan kepada pengelola kantin agar disediakan tong sampah namun, ketika dulu hanya disediakan tong sampah masih saja banyak siswa yang belum sadar untuk membuan sampah di tong sampah. Oleh karena itu SMP Negeri 4 Wanayasa mencoba untuk mencari cara yang lebih efektif untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara diadakannya bank sampah.

Adapun teknis operasional bank sampah, yaitu bahwa setiap siswa yang mempunyai sampah maka harus mengumpulkan di tong sampah yang ada di kelas masing-masing. Jika sampah itu merupakan sampah organik maka sampah dibuang di tong sampah berwarna hijau khusus untuk sampah organik, jika sampah itu merupakan sampah plasitik yang bisa di jual maka sampah itu harus dibuang di tong sampah kuning khusus sampah yang bisa dijual, sedangkan untuk sampah-sampah yang tidak bisa dijual dibuang tong sampah berwarna merah khusus untuk sampah yang akan di bakar.

Selanjutnya setelah jam terakhir selesai maka semua kelas menyerahkan sampah-sampah itu kepada petugas, yaitu petugas sampah organik, sampah yang mempunyai nilai jual dan sampah yang akan di bakar. Sampah organik diletakan di gudang yang selanjutnya akan dibuat kompos untuk memupuk tamanan di pekarangan sekolah, sampah yang mempunyai nilai jual dikumpulkan kepada petugas untuk dikumpulkan di gudang, selanjutnya per bulan sekali akan dijual oleh pedagang rongsok lalu uangnya untuk kas masing-masing kelas. Sedangkan sampah yang tidak mempunyia nilai jual maka sampah tersebut langsung di bakar di tempat pembakaran sampah.

0 komentar:

Posting Komentar